02 Jul 2022, 11:00

Salah satu fase tumbuh kembang bayi yang dikhawatirkan oleh ibu adalah aksi GTM atau gerakan tutup mulut bayi saat dikenalkan dengan MPASI. Ada beberapa penyebab dari GTM seperti saat tumbuh gigi, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia bayi sehingga akan melakukan gerakan tutup mulut. Pastinya ibu merasa khawatir dan bingung bagaimana cara mengatasinya.

Arti GTM dalam MPASI

Setelah usia bayi 6 bulan keatas sudah bisa dikenalkan dengan MPASI sebagai makanan tambahan pada bayi karena di usia segitu bayi tidak cukup dengan hanya mengonsumsi ASI saja. Namun, pemberian MPASI sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Salah satu fase tumbuh kembang bayi yang dikhawatirkan oleh ibu adalah aksi GTM atau gerakan tutup mulut bayi saat dikenalkan dengan MPASI. Ada beberapa penyebab dari GTM seperti saat tumbuh gigi, pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia bayi sehingga akan melakukan gerakan tutup mulut. Pastinya ibu merasa khawatir dan bingung bagaimana cara mengatasinya.

Ada beberapa penyebab terjadinya aksi GTM pada bayi seperti :

1. Sakit di bagian mulut

2. Trauma pada makanan

3. Anoreksia fisiologis

4. Bosan dengan cita rasa makanan

Pemberian makan yang tepat pada bayi bukan hanya proses pemberian makannya saja, namun ibu perlu memerhatikan kondisi lainnya, seperti waktu pemberian makan, banyaknya jumlah makanan yang dikonsumsi, kualitas makanan, tekstur makanan, jumlah dan penyajian makanan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan bayi.

Usia 6-8 bulan bayi baru mengenal tekstur baru, sebaiknya berikan makanan berupa puree atau bubur saring. Usia 9-11 bulan bayi mulai bisa diperkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar. Usia 12-23 bulan bayi sudah boleh mengonsumsi makanan keluarga, dengan dipotong kecil-kecil.

Cara mengatasi GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada bayi saat MPASI :

1. Hindari memaksa bayi yang melakukan gerakan tutup mulut. jangan memaksa bayi makan, karena bisa membuat bayi tidak nyaman dengan kegiatan makan.

2. Coba letakkan makanan di depan bayi lambat laun bayi akan mengambil dan memasukkannya kedalam mulut, apabila bayi hanya melihat saja makanannya dorong untuk mengambil makanannya berikan demonstrasi, lakukan sampai berhasil

3. Tidak ada salahnya untuk memberikan makanan yang bervariasi pada anak. Rasa bosan terhadap salah satu jenis makanan bisa menjadi penyebab lain dari tindakan GTM yang dilakukan anak.

4. Ketika anak mulai GTM, berikan anak kesempatan untuk mengonsumsi makanannya sendiri. Tentunya proses ini membuat kondisi berantakan, namun, tidak hanya membuat bayi belajar, kondisi ini juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk bayi.

5. Sering-seringlah mengubah bentuk makanan bayi supaya tidak bosan dengan bentuk yang sama setiap hari 

6. Sebaiknya ajak bayi untuk makan bersama dengan keluarga yang lain. Dengan begitu, bayi melihat dan meniru kegiatan yang dilakukan oleh keluarga lainnya.

Jadikanlah waktu makan bayi sebagai proses bermain dan belajar untuk memudahkan orangtua membujuk bayinya. Dalam menghadapai anak GTM ibu harus sabar, jangan memaksa bayi  dan tetap mendampingi supaya proses MPASInya lancar.