ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain (kecuali obat) bagi bayi hingga usianya genap enam bulan. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi terutama di usia 6 bulan pertama. Namun, volume ASI yang keluar terkadang tidak stabil atau seret yang membuat ibu khawatir.
Beberapa faktor penyebab ASI seret tersebut di antaranya
perasaan stres, baby
blues, atau postpartum depression. Meski begitu, ibu
sebetulnya tak perlu terlalu khawatir karena ada beberapa cara memperbanyak ASI
yang bisa ibu coba di rumah. Apa saja itu? Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Rutin Memompa ASI
Usai menyusui si kecil, payudara ibu biasanya masih terasa
kencang dan keras karena terdapat sisa ASI di dalamnya. Sebaiknya ibu segera
mengosongkannya menggunakan pompa ASI dan menyimpannya di dalam lemari
pendingin dengan suhu yang pas agar tetap awet untuk jadwal menyusui
selanjutnya. Aktivitas ini diketahui dapat memperbanyak ASI karena payudara
yang kosong dapat memicu produksi ASI tetap berjalan.
2. Lebih Sering Menyusui
Pada beberapa minggu di awal kelahiran bayi, jadwal pemberian
ASI bisanya belum teratur. Meski begitu, ibu dapat memberikan ASI kapan pun
bayi membutuhkannya. Ibu disarankan memberi ASI setidaknya 2–3 jam sekali atau
8–12 kali dalam sehari.
Semakin sering ibu memberikan ASI, maka produksinya juga akan
bertambah. Hal ini karena menyusui lebih sering dapat meningkatkan pelepasan
hormon prolaktin yang bekerja merangsang produksi ASI pada ibu.
3. Pastikan Lingkungan Sudah Nyaman
Selama masa menyusui, ibu disarankan untuk mengelola perasaan
cemas, stres, atau depresi dengan baik. Berbagai masalah psikologis tersebut
diketahui dapat memengaruhi produksi ASI. Karenanya, usahakan ibu menciptakan
lingkungan tenang dan santai agar tubuh lebih nyaman saat menyusui.
Apabila ibu tengah mengalami stres, coba lakukan sejumlah
aktivitas atau hobby yang dirasa dapat meningkatkan mood seperti
melukis, perawatan ke salon, hingga meditasi. Selain memicu perasaan senang,
hal ini juga efektif sebagai cara memperlancar ASI.
4. Menggunakan Kedua Sisi Payudara
Cara agar ASI melimpah berikutnya adalah dengan membiarkan bayi
menyusui secara bergantian di kedua payudara. Biarkan bayi menyusu di payudara
sebelah kanan hingga berhenti dengan sendirinya kemudian gantikan dengan
payudara sebelah kiri. Rangsangan atau stimulasi pada kedua payudara dapat
membantu menambah produksi ASI.
5. Memperhatikan Perlekatan Bayi
Apabila ASI yang keluar selama bayi menyusu tidak terlalu
banyak, maka ada kemungkinan perlekatan bayi kurang tepat. Perlekatan (latch
on) adalah menempatkan mulut bayi dengan puting susu di posisi yang tepat. Tak
hanya memperlancar ASI, latch on yang tepat pun akan meminimalkan
munculnya luka atau nyeri pada puting ibu.
6. Memastikan Nutrisi Ibu Terpenuhi
Salah satu cara memperbanyak ASI berikutnya adalah memastikan
kebutuhan nutrisi ibu telah terpenuhi setiap hari. Sejumlah makanan yang
disarankan bagi ibu menyusui yaitu asupan yang kaya akan vitamin dan mineral,
seperti buah-buahan, sayuran hijau, telur, ikan, ayam, hingga daging. Selain
itu, ibu juga harus rutin mengonsumsi air putih kurang lebih dua liter per hari
untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
7. Mengonsumsi Makanan Pelancar ASI
Ibu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi
beberapa makanan pelancar ASI berikut:
- Bawang
putih, karena mengandung senyawa galactagogue yang dapat
meningkatkan produksi ASI.
- Oatmeal,
karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi, kandungan zat besi
diketahui dapat memicu produksi ASI.
- Sayuran,
seperti wortel, bayam, brokoli, dan ubi, karena sayuran tersebut
mengandung vitamin, zat besi, kalsium, hingga folat yang dapat melengkapi
nutrisi dalam ASI.
- Biji
wijen, karena mengandung mineral kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat
memperbanyak ASI dan menunjang pertumbuhan tulang serta gigi bayi.
- Makanan
lain yang mengandung protein, seperti kacang, susu almond, telur, dan
daging rendah lemak.
8. Melakukan Pijat Laktasi
Pijat
laktasi merupakan salah satu ASI booster yang
dapat membantu memperbanyak produksi ASI, terutama jika terdapat sumbatan pada
payudara. Gerakan pada pijat laktasi dapat merangsang produksi hormon oksitosin
yang berperan dalam proses pengeluaran ASI.
Pijat laktasi dilakukan dengan memijat bagian payudara secara
lembut, kemudian berlanjut ke tengkuk, punggung, bahu, dan pinggang. Pijatan
ini dapat membuat otot menjadi rileks serta memperlancar sirkulasi darah dan
kerja hormon oksitosin.
9. Istirahat yang Cukup
Untuk menjaga kestabilan produksi ASI, ibu disarankan untuk
beristirahat dengan cukup dan mengurangi kegiatan di luar rumah atau
menghindari aktivitas berat agar tidak lelah berlebihan. Habiskanlah lebih
banyak waktu bersantai bersama bayi dan hindari kebiasaan kurang baik seperti
mengonsumsi minuman beralkohol dan rokok karena berpotensi menyebabkan ASI
seret.