• Medis Online Indonesia
  • Login
  • Artikel
  • Event
  • Produk
    • Home Care
    • Moi Farma
    • Video
    • Mitra
    • Klinik
    • I-Moi
  • Home Care
  • Moi Farma
  • Video
  • Klinik
  • Mitra
  • I-Moi
  • Login
ArtikelUmum
04 Agu 2023, 04:12
Mencegah Stunting sejak Masa Kehamilan

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang sebagian besarnya diakibatkan kurang gizi kronik sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun ditandai dengan perawakan pendek dan tidak ada kenaikan pada kurva tumbuh kembangnya. Lalu, apakah semua anak yang berperawakan pendek dikatakan stunting? Tentu saja tidak

Mencegah Stunting sejak Masa Kehamilan

Menurut hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), kasus stunting di Indonesia mencapai 27,67% per tahun 2019, angka ini lebih tinggi dari toleransi maksimal stunting yang sudah ditetapkan oleh WHO yaitu 20%.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang sebagian besarnya diakibatkan kurang gizi kronik sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun ditandai dengan perawakan pendek dan tidak ada kenaikan pada kurva tumbuh kembangnya.

Lalu, apakah semua anak yang berperawakan pendek dikatakan stunting? Tentu saja tidak, karena anak yang mengalami stunting juga memiliki ciri lain, antara lain :

ü Tidak ada kenaikan pada grafik tumbuh kembang anak,

ü Kesulitan fokus,

ü Kesulitan melakukan kontak mata dan sosialisasi,

ü Cenderung pendiam dan menyendiri,

ü Mudah terjangkit penyakit,

ü Pubertas yang terhambat,

ü Memiliki tubuh kerdil.

Dalam hal ini ada 3 hal yang dapat kita lakukan sebagai langkah pencegahan. Bukan hanya tugas pemerintah dan lembaga terkait, pencegahan adalah tugas kita bersama.

1.   Memenuhi gizi yang cukup dan seimbang pada ibu hamil, antara lain asupan karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, asam folat, zat besi dan yodium, yang diperoleh dari nasi, sayuran, buahan, telur, kacang-kacangan, asupan (minimal 90 tablet) tablet Fe dan asam folat. Tentunya dalam porsi yang cukup dan seimbang.

2.   Inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif dari bayi lahir hingga 6 bulan.

3.   Memberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang beragam dari bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun.

4.   Imunisasi lengkap.

5.   Pemantauan tumbuh kembang di posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat.

6.   Sanitasi lingkungan yang terjaga dan persediaan air bersih. Bagaimanapun lingkungan yang bersih dan kecukupan air bersih akan mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan mengurangi komplikasi penyulit selama kehamilan. Dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

7.   Pola asuh pada anak yang mengajarkan makanan sehat dan bergizi. Selain itu makanan beragam dan mencukupi kebutuhan anak lebih diutamakan daripada memenuhi keinginan anak untuk makanan fast food.

Selain mempengaruhi tumbuh kembang anak, stunting juga memiliki dampak lain. Ada dampak jangka pendek dan jangka panjang. Lalu seorang anak yang mengalami stunting apakah bisa diperbaiki? Sayangnya, tidak. Hanya saja sebagai orang tua maupun kerabat cukup memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anak untuk mencegah perburukan kondisi anak.

 

 

 

Adapun dampak jangka pendek dari stunting antara lain :

ü Gangguan pertumbuhan fisik

ü Ganguuan perkembangan otak dan kecerdasan

ü Gangguan metabolisme tubuh

Sedangkan dampak jangka panjangnya antara lain :

Ø Menurunnya kemampuan kognitif, berupa kemampuan mengingat belajar dan konsentrasi. Hal ini menyebabkan menurunnya prestasi belajar.

Ø Menurunnya kekebalan tubuh, dalam hal ini anak akan mudah terkena infeksi dan penyakit tidak menular

Ø Resiko tinggi untuk penyakit metabolisme yaitu diabetes dan kegemukan,

Ø Resiko tinggi untuk penyakit jantung dan pembuluh darah

Ø Resiko tinggi untuk kanker

Ø Disabilitas usia tua

Dari keseluruhan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa angka stunting di Indonesia yang tinggi bisa diturunkan dan dicegah sejak bayi berada di kandungan. Untuk anak yang mengalami stunting tidak bisa diperbaiki, namun dapat dilakukan tindakan untuk mencegah perburukan keadaan. Stunting memiliki dampak jangka panjang yang menurunkan kualitas sumber daya menusia Indonesia.

Terbaru
  • Ini Perbedaan Mual Hamil dan Maag , jangan sampai keliru
  • 10 Hal yang Ditakuti Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
  • 9 Tips agar ASI Semakin Banyak
  • PANTANGAN IBU HAMIL TRIMESTER III
  • Obat Penghilang Rasa Sakit Saat Melahirkan
  • Tanda awal persalinan
  • Makan ini untuk mengurangi tekanan darah tinggi
  • Pentingnya Sekolah Ibu Hamil
  • Berapa Umur Bayi
  • Perbedaan Bayi dan Neonatus
Kategori
  • Anak
  • Bayi
  • Ibu Hamil
  • Lansia
  • Nifas
  • Umum
Beranda
Home Care
Chat admin
Transaksi
Akun